Memahami Gambar Kisah Kancil Dan Siput
Cergam merupakan singkatan dari dongeng bergambar. Cergam mengandung pengertian perpaduan gambar dan teks yang berbaur menjadi satu kesatuan serta mengandung keindahan dan dongeng yang bermakna. Itulah yang dimaksud dengan dongeng bergambar. Cergam menciptakan anak tidak hanya membaca, tetapi juga turut aktif dalam cerita. Mereka sanggup berpartisipasi dalam dongeng untuk menuntaskan duduk perkara yang dihadapi tokoh dengan jalan yang mereka pilih.
Cergam ialah sebuah bacaan ringan yang mempermudah pembaca untuk mengerti apa yang hendak disampaikan oleh penulis melalui gambar yang menarik dan terselip beberapa teks yang mendukung gambar tersebut. Cerita bergambar (cergam) merupakan karya dongeng yang menggabungkan
aspek visual (gambar) dan aspek verbal (tulisan).
Perbedaan cergam dengan komik terletak pada komposisi gambar dan tulisan. Pada komik umumnya dilengkapi dengan bingkai-bingkai secara berjajar-jajar disertai dengan balon yang berupa suara/dialog yang tersusun sebagai sebuah cerita. Sedangkan pada cergam, komposisi gambar dan goresan pena sanggup berjajar-jajar ataupun terpisah pada halaman tersendiri.
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menciptakan gambar cerita. Beberapa langkah yang dimaksud ialah sebagai berikut.
Cerita Gambar Kancil dan Siput
Alkisah, diceritakan bahwa Raja Siput mengetahui akan kedatangan makhluk paling cerdik, yaitu Si Kancil di perkampungannya. Raja Siput mengumpulkan warganya untuk berkemas-kemas menghadapi kebijaksanaan Si Kancil.
Saat Si Kancil datang, Raja Siput menyambutnya. Dengan kepongahan dan kesombongannya, Si Kancil bercerita perihal kecerdikannya yang berhasil mengelabui harimau dan manusia. Siput yang mendengarkan kesombongan Si Kancil, merasa geram ingin segera menguji kebijaksanaan Si Kancil.
Setelah mendengarkan dongeng kebijaksanaan Si Kancil, Raja Siput memberikan maksudnya yang ingin menguji kebijaksanaan Si Kancil dengan menantangnya berlomba lari hingga ke hulu sungai. Sebelumnya, Raja Siput sudah memerintahkan bawahannya siap berbaris sepanjang sungai hingga ke hulu. Mereka setuju bahwa kalau kancil yang berencana lari di daratan memanggil Siput, maka Siput yang ada di depan Kancil menjawab “uuuu. . .”.
Kesepakatan antara Raja Siput dan Kancil pun dibuat. Mereka setuju berlomba lari ke hulu sungai. Kancil berlari lewat daratan, Raja Siput lari di lumpur sungai. Tepat pada waktunya, datanglah Si Kancil. Dia menuntut biar perlombaan segera dimulai. Raja siput yang sudah usang bersiap segera beringsut ke pinggir sungai. Sementara itu, beberapa ekor siput yang lain berada di pinggir sungai ingin menyaksikan perlombaan itu. “Satu, dua, tigaaaa!” si Kancil memberi komando tanda perlombaan dimulai.
Dengan sigap Kancil melompat, berlari sekencang-kencangnya. Setiap lima puluh langkah, beliau berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu., uuuu!” jawab siput yang berada di depannya. Si kancil semakin mempercepat larinya. Lalu terdengar lagi si Kancil berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu, uuuu ...!” kembali terdengar tanggapan siput telah berada di depannya.
Si Kancil menjadi murka dan kian memperkuat larinya. Setiap kali beliau berseru, selalu dijawab oleh siput yang telah berada di depannya. Demikian seterusnya. Si Kancil tidak sanggup mengalahkan siput dalam perlombaan itu. Dia tidak sanggup mengira seni administrasi yang digunakan oleh Raja Siput dan anak buahnya. Akhirnya, beliau merasa kelelahan. Sambil menggerutu dengan napas terengah-engah, sang Kancil pun berkata, “Hai siput, mulai hari ini saya nyatakan bahwa engkaulah hewan paling cendekia dan sanggup mengalahkan aku, selamat tinggal!” Setelah itu, sang Kancil pun melompat dan lari menghilang dari perkampungan siput.
Sekarang, tinggallah siput-siput itu bergembira ria. Mereka yang telah bekerja keras, bergotong royong, serta sanggup membina persatuan dan kesatuan.
Ayo Berlatih
Berdasarkan dongeng bergambar di atas, siapakah yang mempunyai perilaku sombong dan pongah?Bagaimanakah pendapatmu terhadap perilaku tersebut?
Hasil simpulan
Kamu telah memahami langkah-langkah menciptakan gambar cerita. Sekarang coba kau praktikkan menciptakan gambar dongeng satu adegan gambar saja. Ceritanya sebagai berikut. “Suatu hari kancil sedang berbicara serius dengan kura-kura”. Gambarlah pada kolom kosong berikut.
Cerita bergambar mempunyai banyak manfaat bagi perkembangan anak dan tidak hanya terbatas pada bawah umur yang berusia sangat muda saja. Teks pada buku dongeng bergambar ialah teks naratif, bukan bahasa percakapan menyerupai dalam komik, sehingga perbendaharaan kata anak menjadi bertambah. Anak sanggup memahami dan mengingat kata-kata yang tidak biasanya mereka jumpai dalam percakapan dan kehidupan sehari-hari.
Manfaat lain dari dongeng bergambar ialah menyetimulasi dan menyebarkan daya observasi dan imajinasi anak. Anak melihat ilustrasi pada buku dan menciptakan kesimpulan sendiri mengenai apa yang sebetulnya terjadi dalam cerita.
Cergam ialah sebuah bacaan ringan yang mempermudah pembaca untuk mengerti apa yang hendak disampaikan oleh penulis melalui gambar yang menarik dan terselip beberapa teks yang mendukung gambar tersebut. Cerita bergambar (cergam) merupakan karya dongeng yang menggabungkan
aspek visual (gambar) dan aspek verbal (tulisan).
Perbedaan cergam dengan komik terletak pada komposisi gambar dan tulisan. Pada komik umumnya dilengkapi dengan bingkai-bingkai secara berjajar-jajar disertai dengan balon yang berupa suara/dialog yang tersusun sebagai sebuah cerita. Sedangkan pada cergam, komposisi gambar dan goresan pena sanggup berjajar-jajar ataupun terpisah pada halaman tersendiri.
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menciptakan gambar cerita. Beberapa langkah yang dimaksud ialah sebagai berikut.
- Tentukan ide/gagasan/tema yang akan dibuat.
- Tentukan huruf tokoh utamanya dan huruf dari tokoh pembantunya yang ada dalam cerita.
- Buat alur dongeng sederhana secara garis besar yang menggambarkan isi cerita, kemudian masing-masing bisa dikembangkan.
- Mulai menggambar sesuai alur dongeng yang telah dibuat.
Cerita Gambar Kancil dan Siput
Alkisah, diceritakan bahwa Raja Siput mengetahui akan kedatangan makhluk paling cerdik, yaitu Si Kancil di perkampungannya. Raja Siput mengumpulkan warganya untuk berkemas-kemas menghadapi kebijaksanaan Si Kancil.
Saat Si Kancil datang, Raja Siput menyambutnya. Dengan kepongahan dan kesombongannya, Si Kancil bercerita perihal kecerdikannya yang berhasil mengelabui harimau dan manusia. Siput yang mendengarkan kesombongan Si Kancil, merasa geram ingin segera menguji kebijaksanaan Si Kancil.
Setelah mendengarkan dongeng kebijaksanaan Si Kancil, Raja Siput memberikan maksudnya yang ingin menguji kebijaksanaan Si Kancil dengan menantangnya berlomba lari hingga ke hulu sungai. Sebelumnya, Raja Siput sudah memerintahkan bawahannya siap berbaris sepanjang sungai hingga ke hulu. Mereka setuju bahwa kalau kancil yang berencana lari di daratan memanggil Siput, maka Siput yang ada di depan Kancil menjawab “uuuu. . .”.
Kesepakatan antara Raja Siput dan Kancil pun dibuat. Mereka setuju berlomba lari ke hulu sungai. Kancil berlari lewat daratan, Raja Siput lari di lumpur sungai. Tepat pada waktunya, datanglah Si Kancil. Dia menuntut biar perlombaan segera dimulai. Raja siput yang sudah usang bersiap segera beringsut ke pinggir sungai. Sementara itu, beberapa ekor siput yang lain berada di pinggir sungai ingin menyaksikan perlombaan itu. “Satu, dua, tigaaaa!” si Kancil memberi komando tanda perlombaan dimulai.
Dengan sigap Kancil melompat, berlari sekencang-kencangnya. Setiap lima puluh langkah, beliau berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu., uuuu!” jawab siput yang berada di depannya. Si kancil semakin mempercepat larinya. Lalu terdengar lagi si Kancil berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu, uuuu ...!” kembali terdengar tanggapan siput telah berada di depannya.
Si Kancil menjadi murka dan kian memperkuat larinya. Setiap kali beliau berseru, selalu dijawab oleh siput yang telah berada di depannya. Demikian seterusnya. Si Kancil tidak sanggup mengalahkan siput dalam perlombaan itu. Dia tidak sanggup mengira seni administrasi yang digunakan oleh Raja Siput dan anak buahnya. Akhirnya, beliau merasa kelelahan. Sambil menggerutu dengan napas terengah-engah, sang Kancil pun berkata, “Hai siput, mulai hari ini saya nyatakan bahwa engkaulah hewan paling cendekia dan sanggup mengalahkan aku, selamat tinggal!” Setelah itu, sang Kancil pun melompat dan lari menghilang dari perkampungan siput.
Sekarang, tinggallah siput-siput itu bergembira ria. Mereka yang telah bekerja keras, bergotong royong, serta sanggup membina persatuan dan kesatuan.
Ayo Berlatih
Berdasarkan dongeng bergambar di atas, siapakah yang mempunyai perilaku sombong dan pongah?Bagaimanakah pendapatmu terhadap perilaku tersebut?
Hasil simpulan
Tokoh yang mempunyai perilaku sombong dan pongah ialah Si Kancil. Sikap sombong yang dimiliki kancil tidak baik. Jangan pernah sombong terhadap kemampuan yang kita memiliki, sesungguhnya di atas langit masih ada langit.Ayo Berkreasi
Kamu telah memahami langkah-langkah menciptakan gambar cerita. Sekarang coba kau praktikkan menciptakan gambar dongeng satu adegan gambar saja. Ceritanya sebagai berikut. “Suatu hari kancil sedang berbicara serius dengan kura-kura”. Gambarlah pada kolom kosong berikut.
Cerita bergambar mempunyai banyak manfaat bagi perkembangan anak dan tidak hanya terbatas pada bawah umur yang berusia sangat muda saja. Teks pada buku dongeng bergambar ialah teks naratif, bukan bahasa percakapan menyerupai dalam komik, sehingga perbendaharaan kata anak menjadi bertambah. Anak sanggup memahami dan mengingat kata-kata yang tidak biasanya mereka jumpai dalam percakapan dan kehidupan sehari-hari.
Manfaat lain dari dongeng bergambar ialah menyetimulasi dan menyebarkan daya observasi dan imajinasi anak. Anak melihat ilustrasi pada buku dan menciptakan kesimpulan sendiri mengenai apa yang sebetulnya terjadi dalam cerita.