Perkembangan Islam Di Benua Amerika

Menurut beberapa pakar sejarah dan arkeolog, Islam masuk ke benua Amerika jauh sebelum Columbus menginjakkan kakinya di sana pada 21 Oktober 1492. Berdasarkan inovasi banyak sekali bukti dan catatan sejarah, para pakar tersebut memperkirakan bahwa agama Islam sudah dipeluk oleh
sejumlah suku Indian, di antaranya suku Iroquois dan Alqonquin semenjak tahun 900 M. Berikut ini perkembangan Islam di beberapa Negara Amerika.

A. Amerika Serikat
Amerika merupakan negara demokrasi liberal sekaligus sekuler atau menganut prinsip pemisahan antara agama dan negara (sparation of church and state) namun sangat luas memberi kebebasan beragama bagi rakyatnya.

Setelah itu seorang muslim berjulukan Eijah Muhamad  seorang yang berkebangsaan Afrika Amerika di Chicago salah satu negara penggalan di Amerika Serikat  yang mendirikan Black Moslem dan sekaligus Pemimpin Nation Of Muslim dan alasannya yakni jasanya memperjuangkan Agama Islam Di Amerika Agam Islam pun semakin perkembang pesat hingga sekarang.

Selama dalam pimpinannya perkembangan agama Islam semakin luas. Hal itu terbukti dengan banyaknya tokohtokoh yang masuk Islam, menyerupai Malcom seorang tokoh nasional Negro Amerika sebagai orator ulung dan Casius Clay bekas juara tinju kelas berat. Malcom sesudah masuk Islam namanya diganti Al-Haji Malik Al-Sabah. Sedang Casius Clay berganti nama menjadi Muhamad Ali.
Menurut beberapa pakar sejarah dan arkeolog Perkembangan Islam di Benua Amerika
Elijah meninggal tanggal 25 februari 1975 dan digantikan putranya yang berjulukan Wallace Muhammad atau Warisudin Muhammad. Pada tahun 1976 Walace Muhamad (Warisudin Muhamad) mengubah nama Nation of Islam menjadi World Community of Islam in West. Perubahan nama itu dimaksudkan biar target anutan dan dakwah agama Islam lebih luas.

Tanggal 30 april 1980 organisasi World Comunity of Islam in West diganti namanya menjadi American Muslim Mission (AMM). Di Chicago terdapat Islamic Institute sebagai proyek organisasi Konferensi Islam Internasional di Jeddah. Di Los Angeles terdapat Islamic Center sebagai
sentra ceramah dan sebagainya. Di Mansfield, Indianapolis Amerika terdapat suatu organisasi berjulukan Islamic Society of Nort of America (ISNA).

Dengan semakin berkembangnya populasi muslim di Amerika Serikat, maka bertambah pula jumlah mesjid. Lebih dari 1.200 mesjid berdiri di beberapa kota Amerika Serikat pada awal masa ke-20. Jumlah SD dan Sekolah Menengah Pertama yang mengajarkan al-Quran juga meningkat, kurang lebih ada 1000 sentra pendidikan di Amerika ketika ini.

B. Dominika
Seperti negara-negara lain di Karibia dan Amerika Latin, sejarah Islam di Republik Dominika dimulai dengan didatangkannya budak dari Afrika. Mereka pertama kali tiba di Pulau Hispaniola, yang kini dikenal dengan Haiti dan Republik Dominika pada 1502.

Muslim di Republik Dominika diperkirakan sebesar 0,02 persen dari populasi atau 3.000 orang. Sekitar 15 persen atau sekitar 200 hingga 250 orang di antaranya merupakan orang Dominika asli. Meskipun lebih banyak didominasi penduduk beragama Kristen Roma, umat Islam telah membentuk organisasi lokal, menyerupai Círculo Islamico de República Dominicana dan Islamic Center Republik Dominika yang terletak di Miami.

Círculo Islamico mendirikan masjid pertama di Republik Dominika di sentra kota Santo Domingo berjulukan Masjid al-Noor. Mereka juga menyediakan konsultasi medis gratis dan obat-obatan gratis dari apotek Consulta Al-Foutory, yang bangunannya terpisah di belakang masjid.
Menurut beberapa pakar sejarah dan arkeolog Perkembangan Islam di Benua Amerika
Fasilitas ibadah umat Muslim sanggup ditemui dengan gampang di Republik Dominika. Terdapat sebuah masjid di lingkungan Los Llanos, San Pedro de Macorix. Masjid tersebut dipimpin seorang imam yang dulunya yakni mualaf. Jarak masjid ini kira-kira 30 menit berkendara dari Masjid al-Noor

Di Kota Santiago de los Caballeros terdapat Mushala al-Hidayya yang menyediakan layanan shalat Jumat. Bahkan, di lokasi wisata juga sanggup ditemui mushala. Di tempat wisata Bávaro-Punta Cana terdapat Mushala al-Nabawi.

C. El Salvador
Mayoritas penduduk El Salvador yakni penganut Kristen. Tetapi di negara Amerika Latin ini juga terdapat penduduk Muslim. Sama menyerupai negara penggalan Amerika lainnya dimana Muslim menjadi minoritas di negara tersebut. Tetapi bukan berarti perkembangannya tidak diketahui.

Di El Savador terdapat sebuah komonitas kecil Islam yang sebagian besar terdiri dari penduduk dan mualaf Salvador. Sampai ketika ini, sejarah awal kedatangan Islam ke El Salvador masih belum dipastikan.

Pertama kali pada tahun 1994 sebuah sentra ibadah Sunah Waljamaah Islam diresmikan di El Salvador, bergelar Centro Islámico Árabe Salvadoreño, didirikan di ibukota San Salvador oleh sekumpulan warga Salvador dan individu keturunan Palestin.

Karena Islam yang terus berkembang, pada tahun 2004 sentra ibadah kedua diresmikan di ibukota yaitu Islamic Center Fátimah Az-Zahra. Nama tersebut diberikan untuk menghormati Fatimah, anak perempuan dari nabi Islam Muhammad dari isterinya yang pertama Khadijah.

Pada tahun 2007, sebuah masjid pertama dibangun, yaitu Masjid Dar-Ibrahim yang telah dirasmikan di Alameda Franklin Delano Roosevelt, San Salvador, El Salvador. Masjid yang didirikan terlihat sederhana dan tidak tampak menyerupai sebuah masjid pada umumnya dengan kubah dan menara. Tetapi pada masjid ini terlihat menyerupai rumah pada umumnya.

D. Guatemala
Penduduk Muslim Guatemala yakni kurang lebih 1,200. Dari penduduk ini, 95% yakni pendatang Arab Palestina. Ada sebuah masjid di pinggiran Guatemala City yang dijadikan sebagai Masjid Dakwah Guatemala (bahasa Sepanyol: Mezquita de Aldawaa Islámica) yang diadakan untukk sholat 5 kali sehari dan memperlihatkan kelas dalam kajian Islam.

Presiden Komunitas Islam negara ini yakni Jamal Mubarak. Selain itu, ada juga masjid yang berjulukan Masjid Baitul Awwal yang terbuka bagi setiap orang beriman dari banyak sekali pemeluk agama yang mencari relasi murni dengan Tuhan. Masjid ini beralifiansi pada aliran Ahmadiyah.

E. Haiti
Persentase umat Islam di Haiti hanya 0,04 % atau sekitar 3000 jiwa dari total penduduk.Pertumbuhan Islam di Haiti termasuk Masjid dan Pusat Islam Bilal di Cap-Haïtien cukup signifikan, yang memperlihatkan sumbangsih terhadap perkembangan pendidikan Islam dan kualitas sholat. Masjid pertama di Gonaives yakni Mosque-ul-Munawwar.

Sejarah Islam di pulau Hispaniola (salah wilayah di Amerika Latin) bermula dengan perbudakan di Haiti. Banyak umat Islam diasingkan dan dijadikan budak ke Haiti. Bahkan diantara banyak dipaksa untuk meninggalkan Islam dari masa ke masa. Namun, warisan Islam telah infinit dalam budaya orang orisinil Haiti, sehingga mereka tetap mempertahankan keyakinannya.

Pada awal masa ke-20, imigrasi kaum muslim Arab tiba di benua Amerika ini, di mana diantara jumlah mereka menetap di Haiti (dan negara-negara lain juga). Sejarah menyebutkan bahwa gelombang pertama yang tiba di Haiti terjadi pada tahun 1920 dari seorang lelaki yang tiba dari kampung Fes di Maghribi bersama dengan 19 keluarga lain. Saat ini, lebih banyak didominasi umat Islam negara ini yakni penduduk orisinil Haitians, diikuti oleh suku Maghribi.

F. Honduras
Honduras mulai mendapatkan kehadiran gelombang imigran Arab sekitar tahun 1896 hingga 1918. Sebagian besar imigran itu warga keturunan Arab asal Palestina. Secara demografi, kebanyakan merupakan kaum Nasrani, namun terdapat pula umat beragama Islam. Di Honduras, para imigran Arab itu menjalankan banyak sekali aktivitas. Ada yang menjadi politisi atau pegawai pemerintahan, tapi paling banyak terjun di dunia bisnis dan perdagangan.

Diperkirakan jumlah mereka mencapai 100 hingga 200 ribu jiwa dari tujuh juta populasi penduduk. Hinduras pun tercatat sebagai negara dengan jumlah imigran Arab Palestina terbesar di tempat Amerika Tengah sejajar dengan Amerika Serikat, Kanada dan Chile.

Sejak tahun 1984, umat Muslim mempunyai wadah oragnisasi. Namanya Centro Islamico de Honduras yang berkedudukan di kota San Pedro Sula, pimpinan Yususf Amdani. Orgsnisasi lainnya yakni Comunidad Islamica de Honduras di Cortez. Organisasi keagamaan ini semakin cepat akselerasi umat Muslim pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan.

G. Kuba
Agama Islam rahasia ber kembang di Kuba. Sebanyak sembilan ribu Muslim beraktivitas dengan bebas di negara ini. Meskipun hanya penggalan kecil, mereka cukup menghipnotis kehidupan 11,3 juta warga negara yang dikenal dengan cerutunya

Karena tidak ada sejarah Islam di Kuba, banyak Muslim di pulau itu yakni orangorang yang gres masuk Islam. Mereka banyak menjalin komunikasi dengan Muslim dari banyak sekali negara, menyerupai Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.

Sekarang mereka mempunyai kepemimpinan, guru, dan masjid yang dibuka di Havana semenjak Juni 2015. Pada ketika pembukaan, pengurus masjid menyumbang pakaian Muslim kepada laki-laki dan perempuan dan juga anak domba kepada jamaah selama bulan Ramadhan.

H. Meksiko
Sangat sedikit informasi mengenai sejarah awal mula kehadiran Islam di Meksiko. Akan tetapi, beberapa sumber menyebutkan, agama tersebut dibawa oleh para imigran Suriah. “Sementara, sumber lain menyampaikan Islam tiba ke Meksiko melalui tangan para imigran Turki,” tulis Michelle Al-Nasr dalam artikelnya, “A New Generation of Muslims is Introducing Islam To Mexicans.”n

Limabelas tahun sesudah pemberontakan Zapatista di Chiapas, daerah ini telah mengalami perubaham yang drastis. Salah satu di antaranya munculnya Islam sebagai agama gres di daerah ini. Kaum muslimin, yang terutama terdiri dari warga Indian suku Mayan dan Tzotzil, secara perlahan terus berkembang. Di Negara Bagian Chiapas, Meksiko ini, makin banyak saja warga Indian suku Mayan dan Tzotzil menjadi muslim.

Pada tahun 1994, dua cendikiawan Muslim asal Spanyol mendatangi Chiapas. Mereka membawa pesan hening Islam. Tidak gampang memang bagi para mubaligh tersebut memperkenalkan Islam.

I. Argentina
Argentina merupakan salah satu negara yang penduduk Muslimnya sangat banyak. bahkan, terbesar dibanding negara-negara lain di tempat Amerika Latin. Ajaran Islam juga dibawa ke Argentina oleh imigran dari negara-negara Arab, menyerupai Suriah dan Lebanon. Saat ini, di Argentina terdapat 3,5 juta keturunan Arab. Namun, lebih banyak didominasi dari mereka menganut Kristen dan Yahudi. Di Argentina, berdiri sebuah masjid terbesar di Amerika Latin berjulukan The King Fahd Islamic Cultural Center.

Akhir Januari 2011, sebuah kabar bangga terdengar dari Argentina. Umat Islam di negeri Diego Maradona itu sumringah. Betapa tidak, Negara di Amerika Latin itu tetapkan sebuah UU yang memperlihatkan kebebasan bagi kaum Muslim untuk beribadah. Lahirnya UU itu menciptakan kaum Muslimah di Argentina sanggup mengenakan jilbab dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, menyerupai dilaporkan laman web Press TV.

J. Suriname
Data statistik sensus penduduk Suriname tahun 2004 memperlihatkan bahwa Islam di Suriname mencapai 66,307 jiwa (13,5 % dari jumlah penduduk), menduduki peringkat ketiga sesudah agama Kristen, 200,744 jiwa (40,7 %) dan Hindu, 98,240 jiwa (19,9 %). Dari seluruh umat Islam di Suriname, yang terbanyak berasal dari suku Jawa.

Geliat Silam begitu terasa hingga pemeluk Islam bukan saja orang Jawa dan Hindustan, tapi juga satu persatu orang-orang Negro dan kulit putih pun menyayangi Islam. Masjid masyarakat Creool yang populer yakni Masjid Shadaqatul Islam di kota Paramaribo.

Perserikatan milik umat Islam keturunan India, Suriname Muslim Associatie (SMA), mempunyai andil besar dalam menyalakan cahaya Islam di Suriname. Organisasi ini mempunyai masjid terbesar di kota Paramaribo dibambah dengan 14 masjid lain yang berada dalam binaannya.

Stichting der Islamitische Gemeenten in Suriname (SIS), Yayasan Islam Suriname, yakni forum paling besar lengan berkuasa di Suriname dari kalangan suku Jawa yang membawa obor perubahan bagi kebangkitan Islam. Lembaga ini mempunyai masjid utama, Masjid Nabawi, dengan 54 masjid lainnya berada dalam binaannya tersebar luas di distrik Paramaribo dan distrik-distrik lain.

K. Venezuela
Menurut catatan sejarah, awal mula kehadiran Islam di Venezuela bergotong-royong sudah berlangsung semenjak masa ke-15 silam. Pada masa itu, kaum penjajah Eropa membawa budak-budak Muslim dari Afrika Utara dan Barat. Kemudian kedatangan imigran Muslim dari Arab, India, dan Pakistan di Amerika Selatan pada final masa ke-16.

Sejumlah organisasi keislaman juga cukup banyak. Antara lain, Caribe Islam Margarita-La Comunidad Islamica Venezolana, Centro Islamico de Venezuela, Mezquita Al-Rauda di Maracaibo, Asociacian Honorable Mezquita de Jerusalen di Valencia, Islamico Centro de Maiqueta di Vargas, serta Asociacion Benefica Islamica di Bolivar.

Selain di Caracas, pemeluk agama Islam terbesar lainnya di Venezuela yakni di Pulau Margarita. Di daerah ini, banyak bermukim penduduk Muslim yang berasal dari keturunan Arab.

Para perempuan Muslim setempat tak ragu untuk memperlihatkan jati diri mereka sebagai penganut agama Islam. Mereka senantiasa memakai jilbab dalam kehidupan sehari-hari. Baik ketika di rumah, kantor, pasar, ataupun bergaul dengan penduduk non-Muslim.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel