Mengidentifikasi Ciri Ciri Pantun
Pantun merupakan karya yang sanggup menghibur sekaligus menegur. Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran alasannya yaitu ungkapan tersebut disusun dengan kata-kata sedemikian rupa sehingga menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun memperlihatkan bahwa Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dalam mendidik dan memberikan hal-hal yang bermanfaat.
Pantun sanggup digolongkan menjadi tiga (3) sesuai siklus kehidupan (usia) manusia. Ada pantun kanak-kanak, pantun muda, dan pantun tua. Pantun kanak-kanak berisi perihal suka cita. Pantun muda berisi perihal perkembangan. Pantun bau tanah berisi perihal nasihat.
Pantun yaitu bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Berikut merupakan ciri-ciri pantun.
Ayo Berlatih
Saat malas dan tak bertenaga
Jangan membisu menyerupai pagar
Sebaiknya lakukan olahraga
Agar peredaran darah lancar
1. Jelaskan ciri-ciri pantun di atas!
2. Apa amanat pantun di atas?
Amanat pantun diatas yaitu sebaiknya melaksanakan olahraga supaya peredaran darah menjadi lancar.
Buatlah sebuah pantun, kemudian identifikasilah ciri-cirinya. Presentasikanlah pantun buatanmu di depan kelas!
Contoh 1
Amanat pantun : Saat kita berguru harus disertai dengan doa supaya kita akil tinggi.
Conroh 2
Amanat : Berolahraga merupakan salah satu acara untuk menjaga kesehatan. Olahraga yang sanggup dilakukan dengan banyak sekali macam cara, contohnya bersepeda.
Contoh 3
Amanat : Ketua RW merupakan pemimpin warga. Sebagai pemimpin, ketua RW mempunyai tanggung jawab terhadap warganya, contohnya menawarkan kenyamanan warga dalam menjalani hidupnya dengan tenang dan sentosa
Pantun sanggup digolongkan menjadi tiga (3) sesuai siklus kehidupan (usia) manusia. Ada pantun kanak-kanak, pantun muda, dan pantun tua. Pantun kanak-kanak berisi perihal suka cita. Pantun muda berisi perihal perkembangan. Pantun bau tanah berisi perihal nasihat.
Pantun yaitu bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Berikut merupakan ciri-ciri pantun.
- Pantun bersajak a–b–a–b.
- Satu bait terdiri atas empat baris.
- Tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata.
- Dua baris pertama yaitu sampiran dan dua baris berikutnya yaitu isi pantun.
Ayo Berlatih
Saat malas dan tak bertenaga
Jangan membisu menyerupai pagar
Sebaiknya lakukan olahraga
Agar peredaran darah lancar
1. Jelaskan ciri-ciri pantun di atas!
No | Ciri Pantun | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Pantun bersajak a–b–a–b | Saat malas dan tak bertenaga (a) Jangan membisu menyerupai pagar (r) Sebaiknya lakukan olahraga (a) Agar peredaran darah lancar (r) |
2 | Satu bait terdiri atas empat baris | Baris 1 : Saat malas dan tak bertenaga Baris 2 : Jangan membisu menyerupai pagar Baris 3 : Sebaiknya lakukan olahraga Baris 4 : Agar peredaran darah lancar |
3 | Tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata. | Sa-at ma-las dan tak ber-te-na-ga (10 suku kata) Ja-ngan di-am se-per-ti pa-gar (9 suku kata) Se-ba-ik-nya la-ku-kan o-lah-ra-ga (11 suku kata) A-gar per-e-dar-an da-rah lan-car (10 suku kata) |
4 | Dua baris pertama yaitu sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi pantun. | Saat malas dan tak bertenaga (Sampiran) Jangan membisu menyerupai pagar (Sampiran) Sebaiknya lakukan olahraga (Isi) Agar peredaran darah lancar (Isi) |
2. Apa amanat pantun di atas?
Amanat pantun diatas yaitu sebaiknya melaksanakan olahraga supaya peredaran darah menjadi lancar.
Buatlah sebuah pantun, kemudian identifikasilah ciri-cirinya. Presentasikanlah pantun buatanmu di depan kelas!
Contoh 1
No | Ciri Pantun | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Pantun bersajak a–b–a–b | Pagi-pagi berolahraga (a) Keliling kampung berlari-lari (i) Belajar itu perlu berdoa (a) Supaya kita akil tinggi (i) |
2 | Satu bait terdiri atas empat baris | Baris 1 : Pagi-pagi berolahraga Baris 2 : Keliling kampung berlari-lari Baris 3 : Belajar itu perlu berdoa Baris 4 : Supaya kita akil tinggi |
3 | Tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata. | Pa-gi-pa-gi ber-o-lah-ra-ga (9 suku kata) Ke-li-ling kam-pung ber-la-ri-la-ri (10 suku kata) Be-la-jar itu per-lu ber-do-a (9 Suku kata Su-pa-ya ki-ta ber-il-mu ting-gi (10 suku kata) |
4 | Dua baris pertama yaitu sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi pantun. | Pagi-pagi berolahraga (Sampiran) Keliling kampung berlari-lari (Sampiran) Belajar itu perlu berdoa (Isi) Supaya kita akil tinggi (Isi) |
Amanat pantun : Saat kita berguru harus disertai dengan doa supaya kita akil tinggi.
Conroh 2
No | Ciri Pantun | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Pantun bersajak a–b–a–b | Saat malas tak bertenaga (a) Jangan membisu menyerupai patung (g) Ayo kita berolahraga (a) Bersepeda keliling gunung (g) |
2 | Satu bait terdiri atas empat baris | Baris 1 : Saat malas tak bertenaga Baris 2 : Jangan membisu menyerupai patung Baris 3 : Ayo kita berolahraga Baris 4 : Bersepeda keliling gunung |
3 | Tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata. | Sa-at ma-las tak ber-te-na-ga (9 suku kata) Ja-ngan di-am se-per-ti pat-ung (9 suku kata) A-yo ki-ta ber-o-lah-ra-ga (9 suku kata) Ber-se-pe-da ke-li-ling gu-nung (9 suku kata) |
4 | Dua baris pertama yaitu sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi pantun. | Saat malas tak bertenaga (sampiran) Jangan membisu menyerupai patung (sampiran) Ayo kita berolahraga (Isi) Bersepeda keliling gunung (Isi) |
Contoh 3
No | Ciri Pantun | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Pantun bersajak a–b–a–b | Jalan-jalan membeli selasih (h) Dibuat es aduh segarnya (a) Ketua RW telah terpilih (h) Semoga hidup tenang sentosa (a0 |
2 | Satu bait terdiri atas empat baris | Baris 1 : Jalan-jalan membeli selasih Baris 2 : Dibuat es aduh segarnya Baris 3 : Ketua RW telah terpilih Baris 4 : Semoga hidup tenang sentosa |
3 | Tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata. | Ja-lan-ja-lan mem-be-li se-la-sih (10 suku kata) Di-bu-at es a-duh se-gar-nya (9 suku kata) Ke-tu-a R-W te-lah ter-pi-lih (10 suku kata) Se-mo-ga hi-dup da-mai sen-to-sa (10 suku kata) |
4 | Dua baris pertama yaitu sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi pantun. | Jalan-jalan membeli selasih (sampiran) Dibuat es aduh segarnya (sampiran) Ketua RW telah terpilih (isi) Semoga hidup tenang sentosa (isi) |