Pengendalian Hama Dan Penyakit Budidaya Ikan Hias

Perkembangan budidaya ikan hias di Indonesia makin usang makin menggembirakan dan berkembang sangat pesat. Namun pada prakteknya berbagai faktor‑faktor yang dihadapi, salah satu faktor tersebut yakni problem hama dan penyakit ikan.

Hama dan penyakit pada ikan yakni segala sesuatu yang sanggup mengakibatkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh atau sebagian alat tubuh, baik secara pribadi maupun tidak lansung. Pengendalian hama dan penyakit pada ikan hias harus kita tempuh untuk menyelamatkan ikan-ikan tersebut.

Penyakit pada ikan hias muncul tanggapan faktor-faktor yang tidak sesuai dengan kehidupan ikan. Manusia memegang peranan penting dalam upaya pencegahan terjadinya serangan penyakit pada ikan. Beberapa Penyakit yang biasa muncul pada proses pemeliharaan ikan hias
yakni sebagai berikut :

A. Penyakit Bintik Putih
Penyakit bintik putih (white spot), yang dikenal juga dengan nama Ich, yakni benalu yang sering mengganggu ikan hias. Penyakit bintik putih yakni penyebab janjkematian ikan tertinggi dibandingkan penyakit lain. Penyakit tersebut biasanya terjadi pada ikan akuarium yang terlalu sering berkontak dengan ikan lain, dan juga stres yang disebabkan lantaran ikan tinggal di dalam akuarium, bukan alam bebas.
AspekPenjelasan
Penyebab Jasad penyebab penyakit bintik putih yakni Ichthyophthirius multifi liis.
Gejala Gejala klinis yang ditunjukkannya yakni adanya bintik putih baik pada kulit, sirip, mata dan insang, yang sering terjadi pada ikan ukuran kecil (benih). Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu air rendah (< 25°C).
Penanggulangan Penanggulangan benalu dilakukan dengan cara pencegahan yaitu mempertahankan kualitas perairan dalam keadaan yang optimal antara lain cukup oksigen, mengurangi kepadatan serta mempertahankan suhu air

Pengobatan sanggup dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m3 air dan malachite green oxalat 0.15 g/m3 air selama 24 jam.

B. Penyakit Trichodiniasis
Trichodiniasis merupakan penyakit gatal pada ikan yang disebabkan oleh protozoa Trichodina sp., yang pada umumnya menginfeksi cuilan luar ibarat kulit, sirip dan ingsang ikan, namun sering pula dijumpai menginfeksi organ dalam ibarat terusan kemih dan masuk ke dalam rektum dan kloaka ikan. Sekitar 112 jenis Trichodina sp. telah teridentifikasi dari ikan, namun pada umumnya mengakibatkan problem yang hampir sama.
AspekPenjelasan
Penyebab Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp. Parasit ini banyak terjadi pada ikan ukuran benih terutama apabila berada dalam keadaan stres yang disebabkan antara lain oleh kepadatan tinggi, penanganan yang kurang sempurna, pinjaman pakan yang kurang tepat (mutu maupun jumlahnya), terutama pada keadaan temperatur rendah.
Gejala Gejala klinis yang ditunjukkannya yakni ikan yang terinfeksi biasanya menggosok-gosokan badannya pada dasar atau dinding bak/kolam.
Penanggulangan Penanggulangan penyakit tersebut sanggup dilakukan dengan cara pencegahan yaitu dengan penanganan yang sempurna, penerapan sanitasi wadah, air serta administrasi akal daya yang sempurna.

Pengobatan sanggup dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam atau Acrifl avin dengan takaran 3 mg/l air selama 15 hingga 30 menit yang dilakukan dalam kolam atau wadah penampung.
Perkembangan budidaya ikan hias di Indonesia makin usang makin menggembirakan dan berkemban Pengendalian Hama dan Penyakit Budidaya Ikan Hias
C. Penyakit Tetrahymena
Penyakit tersebut disebabkan oleh Tetrahymena pyriformis.. Parasit sanggup menginfeksi kulit dan sirip. Organisme penyebab penyakit tersebut jikalau dilihat dengan memakai mikroskop berbentuk ibarat buah pear.
AspekPenjelasan
Penyebab Penyakit tersebut disebabkan oleh Tetrahymena pyriformis
Gejala Gejala klinisnya yakni ikan yang terinfeksi mengosokgosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding bak, serta mengibas-ngibaskan siripnya..
Penanggulangan Pengobatan sanggup memakai Acrifl avin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15–30 menit.

D. Penyakit Cacing
Penyakit cacing merupakan benalu yang banyak menyerang ikan akal daya, terutama yang ukuran kecil. Cacing tersebut biasanya terdapat baik pada insang maupun pada kulit ikan.
AspekPenjelasan
Penyebab Penyakit tersebut disebabkan oleh Cacing jenis Dactylogyrus sp. dan Gyrodactylus spp., serta Quadriacanthus sp
Gejala Gejala klinisnya yakni frekuensi pernafasan/gerakan insang bertambah cepat, ikan berwarna lebih gelap dan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam dan lama-lama ikan menjadi kurus..
Penanggulangan Penanggulangan benalu ini sanggup dengan cara mencegah terjadinya abses yaitu dengan mengurangi padat penebaran.

Pengobatan juga sanggup dilakukan dengan memakai Formalin 150 ml/m3 air, dengan cara perendaman dalam wadah penampung.

Pada perjuangan penanggulangan beberapa materi kimia dan antibiotika telah banyak diteliti kegunaannya untuk pemberantasa penyakit ikan. Namun demikian pengunaan bahan‑bahan tersebut diatas dirasakan banyak mengakibatkan problem sampingan terlebih‑lebih apabila pemakaian materi tersebut tidak menuruti aturan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel