Mari Melakukan Salat
Shalat mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam alasannya yaitu salat yaitu tiang agama. Oleh alasannya yaitu itu, Rasulullah memperlihatkan perhatian ekstra terhadap problem shalat. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperlihatkan pola pelaksanaannya secara detail, dari awal hingga akhir, dari takbir hingga salam. Harusnya ini sudah cukup sebagai motivasi bagi kita, kaum Muslimin untuk selalu bersemangat dalam melaksanakan shalat. Terlebih bila kita memperhatikan banyak sekali keitimewaan shalat, maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk bermalas-malasan dalam melaksanakannya.
A. Keutamaan Salat
Banyak kita temukan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah perihal keutamaan ibadah shalat. Tahukah kamu, bahwa salat mempunyai beberapa keutamaan. Dibawah ini yaitu keutamaan tersebut.
Artinya :
B. Makna Bacaan Salat
Salat yaitu ibadah dengan cara menghadap kepada Allah secara langsung. Ketika menghadap itulah kita membaca bacaan salat. Dengan memahami arti bacaan salat, ¡alat kita akan menjadi khusyuk. Hati dan pikiran kita sanggup lebih berkonsentrasi sehingga ibadah salat akan membekas dan besar lengan berkuasa terhadap tingkah laris kita.
1. Takbiratul Ihram:
Artinya :
2. Do’a/ iftitah:
Doa Iftitah 1 :
Artinya:
Doa Iftitah 2 :
Artinya:
3. Al-Fatihah:
4. Do'a ketika ruku':
Artinya :
5. Do'a ketika i'tidal:
Artinya :
6. Do'a ketika sujμd:
Artinya :
7. Do'a ketika duduk di antara dua sujμd:
Artinya :
8. Do'a tahiyyah:
“Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatut toyyibaatulillaah assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warohmatulloohi wabarokaatuhu assalaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadil-laahish-shoolihiina. Asyhadu anlaa ilaaha il-lallooh wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Alloohumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin. Kamaa shol-laita ‘alaa sayyidinaa ibroohiima wa ‘alaa aali sayyidinaa ibroohiima wabaarik ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa baarokta ‘alaa sayyidinaa ibroohiima wa ‘alaa aali sayyidinaa ibroohiima fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun”
Artinya :
8. Salam:
Artinya :
C. Perilaku yang Mencerminkan Pemahaman Ibadah Salat
Dengan melaksanakan ibadah salat kita sanggup berlatih melaksanakan kebajikan terhadap sesama dan menghindari sikap tercela.
1. Kebajikan terhadap Sesama
Beberapa sikap tercela akan sanggup dihindari bila kita memahami makna ibadah shalat secara benar. Beberapa sikap tercela tersebut yaitu menyerupai di bawah ini.
A. Keutamaan Salat
Banyak kita temukan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah perihal keutamaan ibadah shalat. Tahukah kamu, bahwa salat mempunyai beberapa keutamaan. Dibawah ini yaitu keutamaan tersebut.
- Salat termasuk rukun Islam yang kedua setelah syahadatain.
- Salat diwajibkan atas muslim/muslimah yang perintahnya disampaikan oleh Allah secara langsung.
- Salat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan ditanya pada hari kiamat.
- Salat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah.
- Salat sanggup menghapuskan kesalahan dan menghilangkan keburukan.
- Salat sanggup mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
- Orang yang khusyuk salat-nya akan mewarisi nirwana Firdaus.
- Salat yaitu sarana untuk mendapat pertolongan Allah, sebagaimana disampaikan dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
(yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ista'iinuu bialshshabri waalshshalaati inna allaaha ma'a alshshaabiriina)Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S al-Baqarah/2:153).
B. Makna Bacaan Salat
Salat yaitu ibadah dengan cara menghadap kepada Allah secara langsung. Ketika menghadap itulah kita membaca bacaan salat. Dengan memahami arti bacaan salat, ¡alat kita akan menjadi khusyuk. Hati dan pikiran kita sanggup lebih berkonsentrasi sehingga ibadah salat akan membekas dan besar lengan berkuasa terhadap tingkah laris kita.
1. Takbiratul Ihram:
اللهُ أَكْبَرُ
Allâhu AkbarArtinya :
Allah Mahabesar
2. Do’a/ iftitah:
Doa Iftitah 1 :
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Allaahu Akbaru kabira wal hamdu lillahi kathira, wa subhanallahi bukratan wa asila. Innii wajjahtu wajhiya lillazi fatharas samaawaati wal ardha haniifa muslimaw wa maa anaa minal mushrikeen. Inna salaati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi Rabbil ‘aalameen. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiinArtinya:
“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah membuat langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan saya bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah saya diperintahkan dan saya yaitu termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).”
Doa Iftitah 2 :
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
Allahumma baaid bainii wa baina khothoyaaya kamaa baatdta baiinal masyriki wal magrhribi, Allahumma naqinii min khothooyaa kama yunaqqos tahubul abtyaddhzu minad danas. Allahummaghsil khothoyaaya bilmaai watsalji wal barad.Artinya:
“Ya Allah, jauhkanlah antara saya dan kesalahan ku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikan lah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin”
3. Al-Fatihah:
Surat al-Fatihah | ||
---|---|---|
١ | bismi allaahi alrrahmaani alrrahiimi (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) | بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ |
٢ | alhamdu lillaahi rabbi al'aalamiina (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam) | الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ |
٣ | alrrahmaani alrrahiimi (Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) | الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ |
٤ | maaliki yawmi alddiini (Yang menguasai di Hari Pembalasan) | مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ |
٥ | iyyaaka na'budu wa-iyyaaka nasta'iinu (Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan) | إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ |
٦ | ihdinaa alshshiraatha almustaqiima (Tunjukilah kami jalan yang lurus) | اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ |
٧ | shiraatha alladziina an'amta 'alayhim ghayri almaghdhuubi 'alayhim walaa aldhdhaalliina ((yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat) | صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ |
4. Do'a ketika ruku':
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyall adzhiim wa bihamdihArtinya :
“Mahasuci, Tuhanku, Yang Mahaagung dan dengan segala puji bagi-Nya”
5. Do'a ketika i'tidal:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaaa lakal hamdu mil-as-samaawaati wa mil-al-ardhi wa mil-a maa syik-ta min syai-im ba’duArtinya :
Allah sungguh mendengarkan para pemuji-Nya, Ya Allah Tuhan kami, Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sehabis itu
6. Do'a ketika sujμd:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a’laa wa bihamdihArtinya :
Mahasuci Rabb-ku Yang Maha Tinggi dan dengan segala puji bagi-Nya
7. Do'a ketika duduk di antara dua sujμd:
رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاجْبُرْنِي، وَارْفَعْنِي، وَاهْدِنِي، وَعَافِنِي، وَارْزُقْنِي
Rabbigh-fir lii, war hamnii, waj-bur nii, war-fa’-nii, wah-di-nii, wa ‘aafi-nii, war-zuq-niiArtinya :
Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihani-lah aku, cukupkanlah segala kekurangan-ku,
angkatlah derajatku, berilah rezeki kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku.
8. Do'a tahiyyah:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
“Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatut toyyibaatulillaah assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warohmatulloohi wabarokaatuhu assalaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadil-laahish-shoolihiina. Asyhadu anlaa ilaaha il-lallooh wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Alloohumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin. Kamaa shol-laita ‘alaa sayyidinaa ibroohiima wa ‘alaa aali sayyidinaa ibroohiima wabaarik ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa baarokta ‘alaa sayyidinaa ibroohiima wa ‘alaa aali sayyidinaa ibroohiima fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun”
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah. Segala keselamatan tetap untuk engkau, wahai Nabi, dan demikian juga rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kami sekalian dan untuk para hamba Allah yang ¡alih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad yaitu utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana pernah Engkau berikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya; dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya sebagaimana Engkau memperlihatkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Mahamulia”.
8. Salam:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamu’alaikum Warahmatullahi WabarakaatuhArtinya :
Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kau sekalian, serta rahmat Allah dan berkah-Nya
C. Perilaku yang Mencerminkan Pemahaman Ibadah Salat
Dengan melaksanakan ibadah salat kita sanggup berlatih melaksanakan kebajikan terhadap sesama dan menghindari sikap tercela.
1. Kebajikan terhadap Sesama
- Melatih kekompakan alasannya yaitu pada ketika sholat berjamaah akan terlihat kompak. Kekompakan shalat tersebut sanggup dijadikan teladan. Misalnya kekompakan dalam kerja bakti membersihkan sekolah.
- Mematuhi perintah ketua kelompok alasannya yaitu dalam shalat berjamaah imam selalu diikuti oleh makmumnya. Imam shalat, sama dengan ketua kelompok. Perilaku ketua kelompok harus benar dan baik semoga sanggup diikuti oleh anggotanya. Anggota kelompok harus patuh kepada ketuanya.
- Tidak murka bila dinasihati. Imam shalat harus mau diberitahu kesalahannya. Makmum shalat juga harus mau dan berani memberitahu kesalahan imamnya. Ketika gerakan imam salah, makmum berucap "subhanallah!". Ketika bacaan imam salah atau lupa, makmum harus membetulkannya. Semua tindakan (Imam dan makmum) tersebut hanya untuk kebenaran dan diikhlaskan alasannya yaitu allah semata.
- Suka mengirimkan salam dan mendo'akan teman. Setiap shalat selalu diakhiri dengan ucapan salam. salah yaitu ucapan untuk keselamatan, kerahmatan dan keberkahan bagi orang lain.
- Menepati janji. Orang terbiasa shalat di awal waktu akan berakal mengatur waktu. Ia tidak suka menunda nunda waktu shalatnya. Sepertinya, ia sudah punya akad kepada Allah untuk menjumpainya pada awal waktu shalat.
- Memupuk rasa solidaritas alasannya yaitu shalat diwajibkan bagi setiap muslim tanpa adanya pembedaan kaya, miskin, laki laki, wanita, pejabat, rakyat jelata, pintar, bodoh, mukim, safar, sehat atau yang sakit sekalipun. Bahkan, tidak ada pembedaan atau pekhususan saf saf salat di dalam masjid. bagi yang tiba duluan, boleh menempati saf paling awal atau saf terdepan.
Beberapa sikap tercela akan sanggup dihindari bila kita memahami makna ibadah shalat secara benar. Beberapa sikap tercela tersebut yaitu menyerupai di bawah ini.
- Suka mengungkit ungkit kontribusi karena shalat yang khusyu' senantiasa mengajarkan keikhlasan, yaitu semua amal hanya untuk Allah. apabila niat kita sudah ikhlas, maka tidak peduli dengan evaluasi orang lain, tidak mengharapkan kebanggaan atau imbalan, tidak bersedih alasannya yaitu dicaci atau berkurang harta, serta tidak menyebut nyebut sesuatu yang sudah diberikan alasannya yaitu dilakukan dengan tulus hanya alasannya yaitu Allah semata.
- Suka meremahkan sobat alasannya yaitu shalat mengajarkan kita mengagungkan Allah dan merendahkan diri di hadapannya. Shalat yang khusyu' akan menyadarkan betapa kecilnya diri kita. Segenap kebanggaan keagungan dan kemuliaan hanyalah milik Allah. Oleh alasannya yaitu itu, tidak pantaslah kita eremahkan ciptaan Allah lainnya, termasuk meremahkan teman.
- Ingin menang sendiri alasannya yaitu siapa yang tiba lebih dahulu di masjid, maka ia berhak menempati saf shalat terdepan atau yang ia inginkan. Untuk yang tiba belakangan, hanya berhak menempati saf shalat yang tersisa. Ia tidak sanggup bersikap ingin menang sendiri. Ia dilarang menggeser atau meminta jamaah lain pindah ke daerah lain alasannya yaitu akan ditempatinya. Sikap ingin menang sendiri seharusnya sanggup dihindari.
- Suka mencuri alasannya yaitu tatkala membaca do'a iftitah di dalam shalat, kita bahwasanya telah berikrar bahwa "shalat ku ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah." Selain itu, shalat bahwasanya akan mencegah kita dari niat berbuat jahat, termasuk mencuri atau mengambil sesuatu milik orang lain tanpa izin.
- Suka meminta minta alasannya yaitu selama shalat, kita bahwasanya telah banyak meminta kepada allah, baik meminta ampunan, petunjuk, pertolongan, belas kasih, derajat, rezeki, kesehatan, kesejahteraan, rahmat dan keberkahannya. Maka, tidak patut kita meminta minta kepada selainnya. sikap suka meminta minta itu tidak terpuji apalagi hingga mengemis.
- Suka berbohong. Orang sanggup saja berbohong kepada orang lain. Tetapi bahwasanya ia tidak sanggup berbohong kepada dirinya sendiri dan kepada Allah. Seorang yang beriman tentu menyadarinya dan tidak akan berbohong. Ketika ia ingat kepada Allah. Maka setiap shalat kita selalu diingatkan ketika akan berbohong, kita akan teringat terhadap pengawasan Allah dan kita akan mengurungkannya
- Suka menggangu teman. Kita dilarang mengganggu sobat yang sedang shalat. Kita harus saling menjaga kondisi semoga shalat sanggup dijalankan secara khusuk. Apabila kita sudah terbiasa menjaga kondisi yang baik, atau tidak suka menganggu shalat teman, maka kita terbiasa untuk tidak saling menganggu.