Metode Kerja Kelompok
METODE KERJA KELOMPOK |
A. Pengertian Metode Belajar Kelompok atau Kerja Kelompok
Di dalam proses berguru mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek berguru dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, dan sikap, biar proses itu sanggup berlangsung dengan efektif dan efisien. Untuk itu maka, orang kemudian menyebarkan banyak sekali pengetahuan, contohnya psikologi pendidikan, metode mengajar, pengelolaan pengajaran, dan ilmu-ilmu lain yang sanggup menunjang proses berguru mengajar itu.
Salah satu metode yang cerdik balig cukup akal ini mulai banyak dipakai oleh banyak sekali forum pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas anak didik, yaitu metode berguru kelompok atau Kerja Kelompok. Usaha pemahaman mengenai makna metode berguru kelompok ini, akan diawali dengan mengemukakan beberapa definisi perihal metode, definisi berguru serta kelompok. Adapun beberapa definisi perihal metode, antara lain sanggup diuraikan sebagai berikut:
1. Metode berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos jalan. Makara metode yakni jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
2. Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu acara guna mencapai tujuan yang ditentukan.
3. Metode yakni cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.
4. Metode yakni suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
=============================================
=============================================
Berdasarkan definisi di atas, penulis sanggup mengambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebelum membahas perihal berguru kelompok, perlu kiranya dipahami pengertiannya terlebih dahulu, sehingga sanggup dilihat inti dan pokok yang sekiranya mungkin dilaksanakan secara efektif dalam banyak sekali acara berguru mengajar pada pendidikan.
Rumusan perihal berguru yakni sebagai rangkaian acara jiwa raga, psikofisik untuk menuju perkembangan pribadi insan seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono beropini mengenai pengertian belajar secara psikologis, ialah suatu proses perjuangan yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laris yang gres secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Kemudian Nana Sudjana mengemukakan, bahwa berguru yakni suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses berguru sanggup ditentukan dalam banyak sekali bentuk, ibarat berubah pengetahuannya, pemahamannya, perilaku dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya menerimanya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
Sedangkan Muhibbin Syah berpendapat, bahwa belajar yakni suatu perubahan tingkah laris yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) yang disebabkan oleh pengalaman yang sanggup menghipnotis tingkah laris organisme tersebut.
Contoh penerapan Metode Belajar Kelompok atau Kerja Kelompok |
Adapun pengertian kelompok mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa kata kelompok yakni kata sifat yang artinya kumpulan orang; yang tidak mengerjakan sendiri-sendiri. Konotasi lain dari kata kelompok yakni berkumpul, kata kumpul ialah sebuah kata sifat yang artinya tolong-menolong menjadi satu kesatuan atau kelompok (tidak terpisah-pisah).
Dalam bahasa Inggris, kata kelompok dan golongan disebut group. Kata ini, berfungsi sebagai adjektif (kata sifat), adapun noun (kata bendanya) adalah in group, yang berarti berkelompok atau berkumpul. Dari definisi-definisi tersebut, kita sanggup menyimpulkan bahwa kelompok berarti tolong-menolong atau berkumpul.
Setelah kita membahas perihal ketiga istilah di atas, yaitu metode, belajar, dan kelompok, selanjutnya penulis akan mengungkapkan pengertian berguru kelompok berdasarkan para ahli, bahwa istilah berguru kelompok sepadan dengan arti study group atau study club. Jadi, berguru kelompok tertumpu pada acara siswa dan diskusi siswa untuk mencapai keberhasilan belajarnya. Artinya, berguru kelompok atau Kerja Kelompok yakni kelompok individu dalam kelas yang mengadakan kerjasama untuk melakukan tugas-tugas berguru untuk terciptanya tujuan belajar.
Pelaksanaan belajarnya sanggup dilakukan secara berkelompok kecil (± 5 orang), bahkan sanggup dilengkapi dengan berguru secara klasikal tetapi yang menitikberatkan pada tanya jawab dan diskusi.
Model Kegitan Belajar Kelompok atau Kerja Kelompok |
Berdasarkan definisi di atas, penulis sanggup menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode berguru kelompok atau Kerja Kelompok yakni suatu metode yang diterapkan oleh guru dalam rangka membuat situasi berguru yang di dalamnya para pelajar sanggup berguru bersama-sama, sehingga mereka sanggup mencapai hasil yang maksimal.
B. Macam-macam Belajar Kelompok atau Kerja Kelompok
Pengelompokkan anak didik bermacam-macam, dari yang sederhana sampai yang kompleks. Menurut Roestiyah, N.K membagi pengelompokkan berguru menjadi tiga, antara lain:
1) Waktu
a. Waktu jangka pendek
b. Waktu jangka panjang
2) Kecepatan
a. Kelompok anak dengan perkembangan cepat
b. Kelompok anak dengan perkembangan lambat
3) Sifat
a. Kelompok untuk mengatasi alat pelajaran
b. Kelompok atas dasar intelegensi individu
c. Kelompok atas dasar minat individual
d. Kelompok untuk memperbesar partisipasi
e. Kelompok untuk pembagian pekerjaan
f. Kelompok untuk berguru secara efisien menuju tujuan.
Pendapat lain mengatakan, pengelompokkan berguru sanggup dilakukan berdasarkan:
a. Pengelompokkan atas dasar kesenangan berkawan,
b. Pengelompokkan atas dasar kemampuan, dan
c. Pengelompokkan berdasarkan minat.
Belajar dengan cara Kelompok atau Kerja Kelompok |
Kedua, pembentukan kelompok yang dibuat oleh guru. Cara ini, biasanya didasarkan pada perbedaan heterogen anak, sebagai rujukan daerah duduk yang berdekatan, urutan presensi anak, taraf prestasi anak, dan sebagainya.
Ketiga, pembentukan kelompok diatur oleh guru atas dasar tawaran dari anak didik. Siswa mengusulkan nama-nama dalam keanggotaan kelompok belajar, berdasarkan pertimbangan tertentu guru sanggup memutuskan keanggotaan tersebut. Anak didik mengisi angket dengan menuliskan nama sobat yang dipilih, kemudian hasil diberikan kepada guru.
C. Tujuan Belajar Kelompok atau Kerja Kelompok
Penerapan Metode Belajar Kelompok atau Kerja Kelompok dalam kelas |
1) Belajar kelompok bertujuan untuk menyebarkan kemampuan siswa, dengan memberi sugesti, motivasi, dan informasi.
2) Melatih diri anak dengan menyebarkan potensi dengan berinteraksi dengan orang lain.
3) Memupuk rasa kebersamaan dengan cara bekerjasama memecahkan problem berupa pekerjaan/tugas dari guru.
4) Melatih keberanian siswa
5) Untuk memantapkan pengetahuan yang telah diterima oleh para siswa
D. Kelemahan Dan Kekurangan Belajar Kelompok atau Kerja Kelompok
Tugas Belajar Kelompok atau Kerja Kelompok |
1) Terlalu banyak persiapan-persiapan dan pengaturan yang kompleks dibanding dengan metode lain.
2) Bilamana guru (di sekolah) dan orang bau tanah (di rumah) kurang mengontrol maka akan terjadi persaingan yang negatif antar kelompok.
3) Tugas-tugas yang diberikan kadang kala hanya dikerjakan oleh segelintir siswa yang cakap dan rajin, sedangkan siswa yang malas akan menyerahkan tugas-tugasnya kepada temannya dalam kelompok tersebut.
1) Ditinjau dari segi pedagogis, acara kelompok akan sanggup meningkatkan kualitas kepribadian siswa, ibarat adanya kerjasama, toleransi, berpikir kritis, dan disiplin.
2) Ditinjau dari segi psikologis, timbul persaingan yang aktual antar kelompok lantaran mereka bekerja pada masing-masing kelompok.
3) Ditinjau dari segi sosial, anak yang pintar dalam kelompok tersebut sanggup membantu anak yang terbelakang dalam menuntaskan tugas.
E. Cara Belajar Kelompok atau Kerja Kelompok
Belajar Kelompok memecahkan masalah tertentu |
1) Pilih sobat anda yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. Anggota yang terlalu banyak biasanya kurang efektif.
2) Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana, dan apa yang akan dibahas serta apa yang perlu dipersiapkan untuk keperluan diskusi. Lakukan secara rutin minimal satu kali dalam satu minggu.
3) Setelah berkumpul secara bergilir menetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan mengatur diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.
4) Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi ruang lingkupnya biar pembahasan tidak menyimpang.
5) Bahas dan pecahkan setiap problem satu persatu hingga tuntas, dengan cara memberi kesempatan kepada setiap anggota mengajukan pendapatnya. Dari setiap pendapat yang muncul, dikaji secara bersama manakah yang paling tepat. Kesimpulan balasan yang telah disepakati bersama dicatat oleh penulis.
6) Bila ada problem yang tidak sanggup dipecahkan atau tidak ada akad antar anggota, tangguhkan saja untuk dimintakan pendapatnya kepada guru. Lanjutkan saja kepada problem yang lain.
7) Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, kemudian dibagikan kepada anggota kelompok untuk dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.